menjaga anugerah alam

20160625_164607.jpg20160626_121800.jpg

Di atas ini dua foto panoramik yang saya ambil saat dan keluarga berkesempatan berkunjung ke Derawan. Menakjubkan untuk melihat dan merasakan langsung keindahan alam Indonesia di tempat ini. Entah berapa banyak foto yang diambil dan momen yang ditangkap.

|
|
|
|

Tapi bukan itu maksud posting ini… Saya bukan mau cerita betapa bagusnya alam Derawan, atau asiknya berpetualang ke sana. Di tengah banyak  kesempatan menikmati keindahan alam Derawan, terus menerus bermunculan pertanyaan mendalam…

Sampai berapa lama lagi keindahan ini akan bertahan…?

|
|
|
|

Snap 2016-08-14 at 14.18.57

Mari berpindah ke tempat lain barang sebentar. Saya ambil contoh Bunaken – seperti yang diberitakan di samping ini. Tajuknya berkata : “Bunaken Penuh Sampah, ….” Pertanyaan yang muncul di benak saya sederhana, berapa lama lagi sampai Derawan bernasib seperti Bunaken. Saya dengar Bunaken sudah banyak ditinggalkan para wisatawan. Bagaimanapun wisatawan jugalah – yang membuatnya rusak dan kotor sampai kondisi saat ini. Dan sepertinya manusia-manusia yang merusak dan mengotori Bunaken ini sedang berpindah mencari tempat-tempat lain untuk jadi tujuan barunya – dan cepat atau lambat merusak atau mengotorinya juga.

Hal inilah yang membuat saya jadi bertanya-tanya. Segala sesuatu yang disentuh manusia tampaknya selalu jadi rusak dan tercemar. Perlu manusia-manusia dengan kesadaran tinggi yang pergi ke suatu tempat tanpa merusaknya. Jargon yang banyak dikenal “Leave nothing but footprints, take nothing but memories” tampaknya sudah lepas dari ingatan, sulit diingat apalagi diterapkan.

Ada ego besar yang dibawa-bawa manusia saat ia bepergian ke satu tempat. Apakah itu pengakuan bahwa aku sudah ke suatu tempat, karenanya dengan suka hati ia menorehkan penanda di sana, semacam I was here’. Apakah dengan menoreh batang pohon, mencoret batu atau apapun… Bisa juga kepongahan luar biasa saat seseorang membuang sampah sembarangan, menginjak2 tetumbuhan atau mengganggu binatang yang ada di sana (tentang ini saya punya cerita tersendiri). Mungkin teman-teman masih ingat beberapa waktu lalu, sempat heboh di medsos beberapa mahasiswi yang merusak taman bunga di suatu tempat wisata – hanya karena dia ingin mendapatkan foto selfie mereka di tengah hamparan bunga-bunga tersebut… Semacam itulah contohnya.

Manusia – apalagi mereka yang punya uang merasa bisa memiliki segalanya. Saat ia memilikinya maka ia jadi merasa boleh melakukan apapun atas miliknya ini. Kita lupa, bahwa kita tidak pernah punya hak atas alam yang ada ini. Kita adalah bagian daripadanya.

6c4d8-nature2

Kapan kita bisa hadir di suatu tempat dengan kesadaran penuh, bahwa kita hanya berhak hadir untuk mengapresiasi anugerah alam, karunia Sang Pencipta. Kapan kita bisa hadir dengan menahan diri untuk membiarkan alam sebagai alam – apa adanya, melepaskan diri dari hasrat dan keserakahan kita untuk memberi tanda bahwa kita hadir untuk menguasainya.

Kapan kita bisa melihat bahwa danau dan laut adalah tempat pembaptisan kita… melihat hutan dan pepohonan sebagai tiang-tiang kuil, mesjid dan gereja… Kapan kita bisa mendengar suara alam sebagai alunan doa-doa yang dipanjatkan… suara ombak sebagai suara kidung rohani yang dinyanyikan… Kapan kita bisa melihat bahwa semua itu adalah sakral adanya… bahwa keberadaan kita, eksistensi manusia juga dicerminkan dari keutuhan alam… se-sejati-sejatinya… 

20160628_060924

Matahari terbit di Pantai Timur Derawan, Juli 2016

One thought on “menjaga anugerah alam

  1. Yang aku amati, banyak orang2 perusak alam pada dasarnya mereka memiliki krisis identitas. Mereka merasa dirinya adalah “Nobody”, lalu melakukan cara yang sebetulnya sangat sia sia untuk bisa dikenal orang lain dengan cara mencoret2 namanya atau selfie yang tidak bertanggung jawab…. antara kasihan dan menyebalkan.

    Liked by 1 person

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s