Semoga semua dalam kondisi baik ya. Mungkin tulisan ini terasa aneh atau lucu, tapi semoga kalian semua bersedia membaca posting ini sampai akhir. Jujur saya berpikir berulang kali sebelum mulai tapi akhirnya saya memutuskan untuk menyampaikan apa yang ada di benak saya untuk kalian semua, keluarga dan sahabat tercinta.
Saya menuliskan blogpost ini setelah beberapa waktu lalu membawakan paparan tentang kesadaran lingkungan di sekolah, di Semi Palar. Kami sedang mengajak keluarga dan murid-murid di sekolah untuk belajar mengolah sampah, memilah sampah dan membuat EcoBricks. Belajar bertanggung jawab terhadap sampah yang kita hasilkan sehari-hari dan melakukan hal-hal lain yang berpijak pada kesadaran bahwa segala tindakan kita membawa dampak terhadap alam lingkungan tempat tinggal kita.

Lebih dari 10 tahun lalu saya mulai menaruh perhatian pada isu-isu lingkungan, bermula saat sekitar awal tahun 2009 saya menyaksikan filem Inconvenient Truth – yang dibuat oleh Al Gore.
Tidak lama sesudahnya sekolah kami Semi Palar ikut berpartisipasi dalam gerakan global 350.org. Tujuannya waktu itu untuk membangun kesadaran bahwa ada situasi yang mengancam planet kita – dan kita manusia punya peran besar di dalamnya – untuk memperbaiki atau sebaliknya memperburuk kondisi yang ada.
Angka 350 waktu itu diambil jadi ikon gerakan tersebut untuk mengingatkan banyak orang bahwa saat konsentrasi CO2 melampaui 350ppm (parts per million), pemanasan global dan segala akibat rentetannya akan sulit dikembalikan lagi. Seingat saya saat itu tahun 2009, konsentrasi CO2 ada di angka sekitar 332ppm. Perlu diingat bahwa ini adalah satu dekade yang sudah silam.
Kembali saat menyiapkan materi, saya mencari tahu lagi berapa kadar / konsentrasi CO2 saat ini. Dari situs e360.yale.edu saya menemukan bahwa saat ini konsentrasi CO2 di atmosfir sudah mencapai 415.39 ppm. Sudah jauh melampaui apa yang disebut sebagai ambang atas konsentrasi CO2 yang dijadikan acuan 10 tahun yang lalu…

Meminjam judul buku Malcolm Gladwell, The Tipping Point, kita bisa paham kenapa para saintis dan aktivis lingkungan sangat khawatir karena kita tidak tahu bahwa kapan Tipping Point kerusakan lingkungan terlampaui sehingga kerusakan lingkungan tidak bisa diperbaiki lagi – seperti saat kita berkendara dan melampaui titik tertinggi sebuah jalan tanjakan di mana kita menjadi sulit mengendalikan / menghentikan laju kendaraan kita di jalur yang menurun…
Intinya, planet bumi, tempat tinggal kita satu-satunya sedang terancam rusak, rusak sampai tidak lagi bisa menyokong kehidupan kita semua.
Kita sendiri bisa merasakan bagaimana iklim semakin tidak menentu, suhu semakin panas, dan hal-hal lainnya… Kita mungkin merasakan, tapi kita tidak banyak melakukan atau merasa perlu melakukan sesuatu. Saya mengamati semua berjalan seperti biasa, tidak banyak perubahan yang kita lakukan. All business as usual…
Saya? Saya berusaha melakukan yang saya bisa, setidaknya berbagi cerita kepada orang-orang terdekat, orang-orang tersayang bahwa kita tidak punya banyak waktu… Ada frasa, Ignorance is Bliss… Ketidaktahuan adalah kebahagiaan. Tapi tidak sekarang, tidak saat planet tempat tinggal kita terancam, masa depan kita bisa hancur, dengan kita, atau anak cucu kita di dalamnya… Segala sesuatu yang kita cintai saat ini berhadapan dengan resiko, apalagi saat kita acuh (ignorant) dan memilih tidak melakukan sesuatu…
Saat ini kita tidak punya waktu… We don’t have time… Video di bawah ini bercerita tentang itu… ribuan saintis dan peneliti lingkungan hidup di seluruh dunia dari berbagai negara berbicara demikian. Saat ini para ahli bilang kita hanya punya waktu sampai 2050 untuk memperbaiki kondisi planet bumi. 30 tahun bukan waktu yang panjang untuk mengubah berbagai sistem dan memperbaiki berbagai kerusakan yang sudah terjadi…
Saat ini, setidaknya luangkan waktu untuk menyaksikan dua video ini, refleksikan secara mendalam lalu putuskan apakah akan terus tidak peduli atau sebaliknya mencoba melakukan sesuatu…
Satu lagi di bawah ini dari Sir David Attenborough, Greta Thunberg dan Jane Goodall, tokoh2 dunia yang kemungkinan besar sudah kalian kenal.
Kalau akhirnya ada yang akan dilakukan berbeda, kita bisa mulai dengan mempelajari lebih jauh kondisi planet saat ini, lalu apa yang bisa kita lakukan untuk mengambil peran aktif untuk memperbaikinya. Beberapa hal sudah kita mulai di komunitas Rumah Belajar Semi Palar bersama para murid, guru dan orangtua yang terlibat di dalamnya.
Beberapa hal yang sedang kami upayakan bersama bisa dilihat di tautan berikut ini:
https://olahsampah.semipalar.sch.id/
Sebagai penutup silakan pasang earphone dan dengarkan sungguh2 lagu yang ditulis Michael Jackson tahun 1995, Earth Song…
Terima kasih sudah membaca posting ini sampai akhir.
Hopefully you understand why I write this post. I love you guys…
Hi Andy,
Salut ama Andy yang selalu tidak henti-hentinya mengingatkan kita semua akan pentingnya masalah lingkungan hidup di sekitar kita dan dunia pada umumnya. Salut juga untuk sekolah Semi Palar yang selalu mengajarkan pentingnya peran kita semua, sekecil apapun, dalam masalah ini. Semoga kesadaran dalam skala global akan segera terealisasi.
LikeLike