belajar melepas

 

kahlil-gibran_s-on-children1.jpg

Sudah lama rangkaian kata Kahlil Gibran jadi salah satu favorit saya. Setidaknya sejak anak-anak masih kecil. Setelah merintis Semi Palar, puisi di atas saya print dan saya tempelkan di lemari yang ada di kantor. Nyaris setiap hari, saya diingatkan tentang kata-kata tersebut. Bahwa anak kita adalah bukan anak kita.

Your children are not your children.

Kita orangtua hanya dititipi Sang Kuasa, sebentuk kehidupan yang dalam waktu sekejap jadi manusia dewasa seperti kita. Mereka akan menemukan kehidupannya sendiri dan masuk ke kehidupan mereka sebagai manusia yang mandiri dan merdeka.

Tidak pernah menduga sebelumnya bahwa pengalaman tersebut betul-betul hadir dalam hidup saya sebagai seorang ayah (saya yakin juga untuk ibunya) – setidaknya tidak menduga pengalaman itu datang begitu cepat.

Maret lalu, Rico sebelum memasuki usianya yang ke 17 memutuskan pergi untuk proyek mandirinya ke desa Kandangan, Temanggung. Dia pergi dan tinggal di sana selama 2 bulan. Pengalaman pertama baginya bepergian sendiri ke tempat baru, ke lingkungan yang nyaris tidak di kenalnya, untuk belajar dan mendapat pengalaman kehidupan di desa Kandangan dan dusun Ngadiprono. Kami tidak hadir di sana, tidak pula para guru yang biasanya kami percayai untuk mendampingi Rico dalam proses belajarnya – kalaupun itu ada di luar kota. Toh ia menatap ke depan dan melangkah dengan yakin menuju gerbong Kereta Api yang membawanya ke Yogyakarta.

Waktu berjalan, sekembali Rico dari Kandangan di bulan Mei 2017, kurang lebih sebulan kemudian, bulan Juni kami harus melepas Inka yang memutuskan untuk juga pergi jauh. Inka mengikuti program au-pair, tinggal dan bekerja sebagai baby-sitter di sebuah keluarga di Jerman, selama satu tahun. Ini bagian dari pilihan-pilihan dan keputusannya secara mandiri – dengan tahap-tahap persiapan yang dilakukannya dengan mantap dan komitmen tinggi. Termasuk juga mengikuti kursus bahasa Jerman – yang harus ditempuhnya selama 90 menit menggunakan angkot. Perjalanan pergi dan pulang ke tempat kursusnya menyita waktu Inka selama 180 menit di luar waktu kursusnya selama kurang lebih 4 jam, 6 hari dalam seminggu. Saya sendiri salut dengan komitmen dan konsistensinya menjalani itu. Surat menyurat, pengurusan visa dilakukan dengan bantuan minim dari kami sebagai orangtuanya. Sebagian besar urusan diselesaikannya sendiri. 9 Juni, saya dan ibunya bersama Rico dan omanya harus melepas Inka masuk ke petualangan besar dalam hidupnya sendiri. Ini juga pertama kalinya Inka bepergian ke luar negeri sendiri, tanpa ditemani siapapun juga. Seperti Rico, kami melihat Inka melangkah dengan yakin ke gedung terminal
 

 

Tahun ini, dua kali kami harus belajar merelakan anak-anak yang sejak kecil bersama kami, pergi sendiri menjalani petualangan hidup mereka. Dua kali kami menatap mereka melangkah menjauh dan memandang mereka dari belakang – sampai akhirnya hilang dari pandangan. Kami harus mengisi kekosongan kehadiran mereka bahwa mereka sudah dewasa dan mulai melangkah mandiri menuju kehidupan mereka masing-masing.

Jadi genaplah apa yang dituliskan oleh Gibran, pengalaman yang nyata saya alami sebagai orangtua.

For their souls dwells in the house of tomorrow, that you cannot visit, even in your dreams.

Tentunya berdustalah saya kalau saya bilang perasaan saya tidak galau saat memeluk mereka erat sebelum melepas mereka pergi. Bagi orang yang sentimentil seperti saya, sangat sulit menahan air mata untuk tidak mengalir keluar. Saya hanya bisa mengiringi dengan doa bahwa yang Kuasa akan tetap menjaga dan bersama mereka, ke manapun mereka melangkah…

Belajar melepas, itulah salah satu tantangan terberat jadi orangtua. Seperti kata Kahlil Gibran :

You are the bows from which your children as living arrows are sent forth.

juga untuk mengamini kalimat-kalimat penutup yang dituliskannya…

The archer sees the mark upon the parth of the invinite,
and He bends with you with His might that His arrows may go swift and far.
For even as He loves the arrow that flies,
so He loves also the bow that is stable.

Amin.


 

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s