Belum habis kegalauan diri selepas Alwin, adik bungsu meninggal dunia 7 Mei yang lalu, siang tadi kaget luar biasa mendengar salah satu sahabat dekat, adik kelas dan teman seperjuangan sekitar 20 tahun yang lalu meninggal dunia. Argond namanya, Arry Gondrong. Karena memang dulu begitulah dia, rambutnya gondrong…
Siangnya saya masih menggenggam kertas orat-oret Arry sewaktu kami bersama menggulirkan komunitas kecil di Dago yang namanya Trimatra Center. Arry adalah salah satu teman diskusi yang paling intens, dan salah satu yang paling bersemangat mengolah apapun selama kami menggulirkan komunitas kecil ini di Bandung.
Selepas perjalanan bareng di Trimatra, kami pun bersama teman2 lain di Trimatra melanjutkan perjalanan hidup kami masing-masing. Arry pindah ke Bali bersama beberapa teman lain, Rudy AO, Toro, Iwan Virga… Sudah cukup lama Arry hidup di Jakarta bersama istri dan dua anaknya. Aried berkiprah di Tasikmalaya. Beberapa lainnya masih di Bandung, seperti Yuyun dan Hani juga Natsir, ada yang kembali ke Jakarta seperti Arief, Adel dan Ivo dan sebagian besar teman seperjuangan di Arstrend Artwork & Design tempat saya belajar masuk dunia kerja. Masih banyak teman2 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Saya dan Arry masih terus kontak, via WA dan ngobrol2 tentang banyak hal. Arry masih ngobrol2 banyak tentang pendidikan, salah satunya tentang anak sulung saya yang senang gambar dan ternyata sama seperti anaknya yang besar juga suka gambar… Kami berdiskusi – bagaimana sebaiknya memfasilitasi minat dan talenta mereka…
Mei lalu, Arry masih WA saya menanyakan soal kepergian Alwin dan secara khusus minta nama lengkap Alwin untuk mendoakan Alwin secara khusus. Saya sangat menghargai hal itu. Tak diduga, beberapa waktu setelahnya Arry pergi juga kembali ke pangkuan Sang Penciptanya.
Sesiang – sore tadi, saya kembali duduk merenung – dan berpikir kembali tentang hidup. Memang manusia jadi didorong berpikir tentang hidup saat dia sempat berdekatan dengan kematian.
Saya jadi mengenang masa-masa dulu kumpul, bertukar pikiran, berbagi gagasan bersama Arry dan teman2 di Trimatra. Saya kontak beberapa teman Trimatra, yang jauh maupun yang dekat. Yuyun, Natsir dan Iwan yang sekarang di Bandung dan sering jumpa di sekolah, tentunya juga mas Woto, mba Esih dan pa Muhlis yang sehari2 jadi penjaga ruang komunitas Trimatra di dago. Saya juga segera kontak Rudy AO yang jadi temannya berkiprah di Bali. Saya bilang sama AO, jadi ingat, jadi kangen semua teman2 yang dulu berproses bersama…
Grup WA teman-teman eks Arstrend juga heboh, karena Arstrend, memang jadi awal ruang perjumpaan kita semua dengan Arry. Tidak diduga juga pagi tadi Arry meninggal sebelum pertemuan dengan Bepe dan Yoga di Jakarta. Perjalanan hidup manusia memang tidak bisa diduga, rencana Tuhan memang penuh misteri dan tanda tanya.

foto ini dikirim Arry belum lama kepada saya melalui WA. hatur nuhun Arry.
Mengenang Arry, manusia muda yang penuh semangat dan gagasan. Bisa dibilang sifat Alwin dan Arry ada mirip2nya. Sekarang mereka sudah bahagia di atas sana. Bagi saya mereka adalah orang-orang terdekat yang dalam waktu singkat pergi mendahului kita semua karena perjalanan hidupnya sudah usai. Kalian berdua akan hidup terus dalam kenangan.
Saya, kita semua, hanya bisa mengiringi dengan doa. Bela sungkawa yang mendalam saya haturkan buat Joy dan kedua putra Arry beserta keluarga besar yang ditinggakan Sayapun merasa kehilangan. Semoga Tuhan mendampingi perjalanan Arry ke akhirat dan melindungi kita semua yang masih harus menjalani hidup kita di dunia ini.
Tuhan memberkati kita semua. Amin.
Teman ..bahkan sudah seperti keluarga…
Semangat ..keceriaan..keluasan hati jadi hal yang begitu berbekas dari seorang Ari..
Masih terngiang 2 hari lalu kami masih sempat ngobrol panjang via telp..
Awalnya saya mengomentari statusnya ..yang “menyentuh saya”..
Kok tiba2 loe jadi serius bro ..kata saya..
Gak tau tuh sir..kayanya lagi kepingin aja….
Sampai akhirnya Ari bilang..ya udah ntar kita lanjutin di bandung..setelah gw ke jakarta…
Ternyata itu obrolan terakhir kami..
Siang ini saya di kabari Nday..bahwa Ari sudah pergi..
Kaget …tidak percaya rasanya..
Begitu kehilangan seorang teman..kakak yang selalu punya cara untuk berbagi dan memotivasi …
Selamat jalan Ari..semoga Allah menempatkanmu di tempatNYA yang terindah..seperti halnya dirimu yang selalu melahirkan karya2 yang indah..
Amin
LikeLike