kisah dari kandangan : spedagi movement [2/3]

Saya memang suka bersepeda, karenanya sepeda bambu yang dibuat oleh mas Singgih di Kandangan segera menarik minat saya. Saya pikir awalnya Spedagi hanya sebuah produk. Varian produk dari rangkaian produk yang dibuat oleh workshop di Kandangan setelah radio kayu. Sewaktu jumpa mas Singgih di Bumi Langit, Imogiri, mas Singgih menyebutkan tentang ICVR (International Conference on Village Revitalization).…

perjalanan ke desa kandangan [1/3]

Tulisan ini adalah bagian pertama dari 3 posting yang rencananya dituliskan terkait perjalanan saya dan Rico ke desa Kandangan, Temanggung – di minggu ke dua bulan Maret 2017. Tidak ada peristiwa kebetulan. Semakin diyakini, semakin banyak dialami juga. Berikut kisah perjalanan saya dan Rico ke Kandangan, Temanggung – yang tanpa disadari sudah ‘dimulai’ sejak tahun…

Titik Balik Peradaban: sebuah catatan

Salah satu buku yang mengubah pemahaman saya secara mendasar mengenai banyak hal adalah buku karya Fritjof Capra* yang berjudul The Turning Point : Science, Society and the Rising Culture. Terjemahan Bahasa Indonesianya berjudul Titik Balik Peradaban. Capra menuliskan bagaimana seorang ilmuwan Newton dan seorang filsuf Descartes, 300 tahun yang lalu menuliskan pemikiran-pemikirannya dan sekarang menjadi dasar pola…

melihat ke belakang realita

Ini cerita dari pengalaman yang sebetulnya sudah cukup lama lewat, tapi buat saya cukup berkesan. Pengalaman di sebuah hari Sabtu di akhir bulan September 2016, saya hadir memenuhi undangan teman2 KPB kelas 10 untuk ikut mengalami ujicoba-simulasi EkoWisata Kampung Sekepicung. Kegiatan ini adalah olahan teman-teman KPB kelas 10 di tahun ini setelah teman2 tahun sebelumnya memfokuskan diri…

Sasikirana : menyaksikan tubuh-tubuh yang bergerak

Beberapa waktu lalu saya menyempatkan diri hadir di satu pertunjukkan seni. Sebuah peristiwa kebudayaan yang digelar di Nu’Art Sculpture Park– Ruang Seni milik seniman Nyoman Nuarta. Beliau ini yang terus berproses membangun Garuda Wisnu Kencana di Bali. Seperti halnya teater, dulu dunia kesenian bukan dunia yang akrab buat saya – khususnya seni olah tubuh. Sejak sekitar 16…

Belajar Mengenal, Mengalami dan Menghayati Kebudayaan, Tinjauan Kritis terhadap Pelajaran Bahasa Sunda

Belajar mengenal, mengalami dan menghayati kebudayaan… Sudah lama wacana seputar ini berputar-putar di benak saya. Di berbagai kesempatan yang hadir, di dalam forum-forum dan bincang-bincang dengan berbagai kenalan, saya selalu mencoba menemukan sebetulnya apa dan bagaimana ihwal kebudayaan ini semestinya dihantarkan ke anak-anak kita di sekolah. Di kalangan birokrasi pendidikan, ini dikenal sebagai Mu-Lok (Muatan…

… akar Masyarakat Indonesia adalah Kenusantaraannya!

EPILOG buku acara pentas teater Perjuangan Suku Naga oleh Aat Soeratin Tak dapat dipungkiri, kini telah semakin tumbuh kesadaran pada masyarakat Indonesia bahwa kebesaran Nusantara adalah karena kebhinekaan suku bangsa yang dimilikinya. Maka secara substansial: menjaga, memelihara dan mengembangkan eksistensi etnisitas adalah tugas mulia dan kewajiban utama setiap warga negara demi berkembangnya kultur bangsa Indonesia…

Bapak Tua Penjual Lahang

Hari ini aku jumpa dengan seorang bapak tua penjual lahang. Di bawah bayangan pepohonan, saat matahari pagi menerobos sela2 dedaunan di salah satu tempat di Taman Hutan Raya Juanda. Hari masih pagi, masih sepi. Begitu melihatnya aku segera menghampirinya dan meminta Bapak itu untuk menuangkan segelas Lahang untuk dinikmati. Manisnya, segarnya, dinginnya, Lahang terasa begitu…